Langsung ke konten utama

KB. KESERIUSAN BERENCANA

Bangun Kantor dan Pasar yang Pernah Terbakar

Pemerintah Kota Balikpapan belakangan ini bisa dikatakan sedang benar-benar serius. Obrolannya menawarkan mimpi, yang serius harus diimplementasikan segera. 

Serius berencana dalam membangun infrastruktur pelayanan publik. Bangun kantor Lurah Graha Indah dan Pasar Pandansari.

Kedua bangunan ini punya sejarah kelam, sama-sama terkena jiliatan si jago merah. Yang kantor lurah dibakar sengaja oleh orang yang dianggap oknum, yang bekerja sebagai tenaga pengaman kantor lurah.

Sementara yang di Pasar Pandansari terbakar entah kenapa. Banyak yang ungkap karena kecelakaan yang timbulkan bencana kebakaran hebat, melahap lantai dua pasar sampai gosong hitam.   

Perencanaan dua bangunan ini, terungkap sudah tersedia anggarannya, diambil dari anggaran negara. Ini dikatakan langsung oleh pejabat tingkat eksekutif dan legislatif.


Pemerintah memang benar-benar serius berencana, semoga saja segera terwujud supaya masyarakat tidak merasa ditipu, dikecewakan oleh perencanaan pemerintah.

Keseriusan berencana ini terekam dalam catatan tulisan ini. Berharap semua berjalan sesuai aturan, pembangunannya lancar tiada terbentur aksi jegal dari para koruptor. 

Dan pastinya pembangunannya bisa memberi dampak positif bagi seluruh masyarakat Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Bangun Kantor Lurah Graha Indah
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan menegaskan soal pembangunan gedung kantor Lurah Graha Indah di Kecamatan Balikpapan Utara segera dirampungkan, mengingat ini kantor merupakan cerminan pelayanan pemerintah kota kepada masyarakatnya.

Hal ini diutarakan oleh Ketua DPRD Kota Balikpapan, Abdullah, saat ditemui di kediamannya di kawasan Kampung Timur, Jalan Indrakila pada Jumat 27 April 2018 sore.

Dia menjelaskan, secara anggaran, DPRD bersama pemerintah kota sudah setuju angka yang dikucurkan sebesar Rp 22,1 miliar. Dana pembangunan ini diambil dari anggaran tahun 2018.

“Ayo segera saja lakukan pelelangan pembangunan gedung kantor lurah Graha Indah,” tegas Abdullah yang saat itu mengenakan kemeja batik corak batik warna kuning.

Pantauan Tribunkaltim di portal Layanan Pengadaan secara Elektronik Kota Balikpapan, terungkap, porsi rencana pembangunan kantor lurah Graha Indah telah dimasukkan, dinyatakan sah untuk dibangun.

Anggaran yang disediakan berkisar di harga tertinggi Rp 22.129.600.000 dengan harga taksir dari pemerintah kota sebesar Rp 21.741.780.000

Selain itu, dipaparkan pada 17 Mei 2018 merupakan batas waktu penentuan pemenang lelang penggarapan kantor lurah Graha Indah. Ditargetkan pada Juni 2018, pembangunan sudah harus bisa berjalan.

Abdullah menjelaskan, sampai sekarang kabar lelang masih alot. Penentuan pemenang lelang pun sampai sekarang belum jelas.

Apalagi anggaran yang disediakan ini merupakan wujud keikhlasan para anggota dewan untuk mengalah menunda pembangunan gedung DPRD Balikpapan.

Kata dia, para legislator merasa lebih mengutamakan pembangunan kantor lurah ketimbang membuat gedung DPRD yang baru. “Kami sudah ikhlas pengadaan gedung baru DPRD ditunda,” katanya.  

Karena itu, tegas dia, sudah sepatutnya harus segera dicari supaya pembangunan bisa dilakukan segera mengingat pelayanan masyarakat tidak bisa ditunda-tunda dan harus maksimal.

Seandainya kantor lurah belum juga tersedia secara baik bisa dipastikan masyarakat akan menilai buruk, pelayanan pemerintah bisa dianggap kurang memuaskan, tidak bisa memberikan kenyamanan saat mengurus administrasi pemerintahan.

“Saya kecewa saja sampai sekarang belum tahu siapa yang akan lakukan pengerjaan. Kalau tidak segera dilakukan takutnya nanti akan berpengaruh di penyerapan anggaran APBD 2018,” ujar Abdullah.

Selama ini, ungkapnya, belum pernah memonitor langsung kegiatan lelang pembangunan kantor lurah Graha Indah. 

Namun dirinya sangat berharap, dinas terkait untuk segera tuntaskan pembangunan kantor lurahnya yang sempat dibakar oleh oknum sekitar awal Januari lalu.

“Kita nantikan saja Dinas Pekerjaan Umum Balikpapan seperti apa sepak terjangnya. Anggarnya kan sudah disetujui, sudah ada,” kata Abdullah.  

Bangun Lantai Dua Pasar Pandansari
Nasib keberadaan lantai dua Pasar Pandansari yang ada di Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Balikpapan Barat, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur bakal jelas.

Pemerintah Kota Balikpapan akan melakukan perbaikan bangunan lantai dua pasar itu pasca terjadinya bencana kebakaran hebat beberapa tahun yang silam, sekitar di Februari tahun 2015.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Perdagangan Kota Balikpapan, Muhammad Saufan kepada saat ditemui di lantai dua gedung Walikota Balikpapan, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Balikpapan pada Jumat 27 April 2018 siang.

Pria berjenggot panjang ini menyatakan, Pasar Pandansari sektiar tiga tahun yang lalu terkena bencana. Lantai dua dan tiga dilalap si jago merah hingga hangus terbakar.

Kontan keberadaan lantai yang terbakar sampai sekarang sepi tidak ada kegiatan jual beli. Fungsi pasar yang digunakan yang di bagian bawah.

Kabar baiknya, pertengahan tahun ini, lantai pasar yang terbakar itu akan dibenahi, diperbaiki, dipercantik supaya lokasi bisa berfungsi lagi sebagai kegiatan ekonomi masyarakat.

“Tahun ini kami usahakan sudah bisa digarap,” ungkap Saufan yang menunjukkan rasa optimis.   

Anggaran yang akan diterjunkan, kata Saufan, sudah tersedia. Bukan diambil dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Balikpapan namun didatangkan dari pemerintah pusat dari Dana Alokasi Khusus.

“Anggaran yang sudah disediakan sekitar Rp 1 miliar lebih untuk perbaikan lantai dua pasar saja,” ungkapnya.

Proses sekarang ini kemungkinan masuh tahap pelalangan yang akan menggarap pembangunan lantai pasar tersebut. Dipastikan anggaran yang tersedia bakal cukup untuk menuntaskan perbaikan di lantai dua.

Sementara, tambah Saufan, untuk yang lantai tiga kemungkinan akan dilanjutkan di anggaran mendatang, di tahun 2019. Pastinya menyusul, target penuntasan yang lantai dua terlebih dahulu.   

“Yang sederhana saja, minimalis. Yang biasa lantai pakai keramik ini paling hanya diperhalus saja memakai semen. Tidak dibuat terlalu mewah,” ujar Suafan.

Pengamatan di lapangan, kondisi pasar sepi. Bangunan masih nampak hitam arang ada bekas bakaran. Tidak ada satu pun yang membuka lapak dagangannya.  

Berbeda halnya, kondisi di bagian lantai dasar pasar banyak dipenuhi pedagang dan pembeli, bahkan sampai merembet ke luar area parkiran pasar serta beberapa pinggir jalan raya Pandansari.

Tidak heran setiap harinya saat jam ramai pasar, jalan raya selalu macet padat merayap kendaraan bermotor. Bahkan pejalan kaki, para pebelanja pun mengalami kesulitan akses karena saking sesaknya arus kendaraan bermotor. 

Saufan berharap, jikalau nanti lantai dua sudah tergarap baik, berwujud prima dipastikan para pedagang yang berada di area pinggir jalan dan kawasan parkiran pasar tentu saja akan ditarik ke dalam pasar.

Pemerintah kota berusaha untuk sediakan bagi para pedagang untuk berjualan supaya konsumen pun merasa nyaman dan aman, serta ketertiban umum di pasar pun bisa terwujud indah.

“Yang pedagang masih di luar, kami anjurkan masuk ke dalam. Kami sudah sediakan pedagang untuk berjualan di tempat yang layak, harusnya bisa dimanfaatkan. Seandainya nanti tidak ingin masuk dipastikan pedagang akan terus diimbau untuk masuk ke dalam,” tegasnya. (ilo)
  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAYJEN TNI SONHADJI INGIN MENGAJAR

Menekuni Profesi Dosen Lemhanas Pagi yang cerah, menjadi tanda pembuka sejarah baru bagi Kodam VI Mulawarman. Markas Kodam yang berada di bilangan Jalan Jenderal Sudirman Kota Balikpapan ini kedatangan sosok pria gagah yang digadang-gadangkan menjadi Panglima Kodam Mulawarman yang bakal menggantikan Mayjen TNI Sonhadji.   Menyambut kedatangan calon Pangdam tersebut, sejumlah prajurit dan pegawai negeri sipil di lingkungan Kodam Mulawarman menyelenggarakan seremonial barisan pedang pora dengan iringan musikalitas marching band persembahan Yonzipur 17 Ananta Dharma, Selasa 20 Maret 2018. Calon pangdam yang tiba dimaksud ialah Mayjen TNI S ubiyanto, datang bersama istri ke Kota Balikpapan. Sebelum tiba di Makodam Mulawarman, keduanya telah melakukan ritual tepung tawar di Bandara Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Balikpapan sebagai makna telah menjadi bagian dari masyarakat Kalimantan Timur.   Dipayungi awan cerah dengan berbalutkan sinar fajar, keramaian di pelatar

WIRAUSAHA MUDA INDONESIA MASIH RENDAH

Wirausaha Muda Indonesia  Masih Rendah FOTO: Pedagang Pasar Taman Kesatuan Bangsa Manado_budisusilo JUMLAH pengusaha muda di Indonesia hanya 0,18 persen dari total penduduk di Tanah Air. Angka itu masih jauh jika dibandingkan dengan Malaysia yang jumlahnya 16 persen dari total populasi penduduk di negeri jiran tersebut. TAK berbeda jauh di Sulawesi Utara (Sulut). Hanya segelintir orang muda yang berani mengadu nasib di sektor usaha. Paramitha Paat misalnya. Setelah selesai kuliah, dia memilih jalankan usaha sendiri. Keputusan tersebut dilakukannya karena dia mengaku tidak suka dengan pekerjaan terikat. "Oleh karena itu, ketika ada teman yang mengajak joint partner saya langsung setuju," ujarnya, Kamis (23/2). Mitha --panggilan akrabnya-- mengatakan, ada keuntungan dan kerugian dalam membuka usaha, namun yang pasti kalau usaha rugi ditanggung sendiri, begitu pula jika untung dinikmati  sendiri. Yang pasti membuka usaha, banyak pelajaran diperolehnya, tidak didapatkan ketika d

DEMI PENGUNGSI NURLELA RELA PUNGUT SAMPAH

Demi Pengungsi Nurlela Rela Pungut Sampah Menjelang sore, cuaca bersahabat. Belasan muda-mudi berkumpul di Kelurahan Danowudu Lingkungan Satu. Remaja yang tergabung dalam Jongfajarklub memanfaatkan waktu ini untuk melaksanakan program Go Green penukaran sampah plastik menjadi uang, untuk serangkaian kegiatan sosial satu di antaranya pengungsi, Sabtu (8/10/2011). Seorang aktivis Jongfajar, Diki Rustam, menuturkan, kegiatan Go Green mengumpulkan sampah-sampah plastik bekas gelas dan botol plastik air mineral. "Kami pungut demi lingkungan bersih," ujarnya kepada Tribun Manado. Teknis kegiatan Go Green yang dilakukan Jongfajar mengumpulkan sampah-sampah di Kota Bitung dan ditampung di Girian Bawah. Sampah dibawa oleh para relawan jongers dari tempat-tempat wilayah rawan sampah. Sudah terkumpul banyak ditukarkan ke bank sampah menjadi uang. "Buat tambahan pembiayaan program pemberantasan buta aksara di masyarakat secara gratis yang kami akan lakukan di warga peng