Langsung ke konten utama

INDAHNYA KEBERSAMAAN SDLB MELEPAS BALON

Kelulusan Bermakna Bahagia

Kebahagiaan terpancar pada siswa-siswi Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) Negeri Kota Balikapan saat melangsungkan seremonial kelulusan untuk tahun 2018. Mereka para murid ini menggelar ragam kegiatan seni dan pelepasan puluhan balon warna-warni.

Penyelenggaraan acara kelulusan itu dilangsungkan di aula SDLB Negeri Balikpapan, Jalan MT Hariyono Dalam, Kecamatan Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur pada Sabtu 12 Mei 2018 pagi.

Kelulusan murid ini sebanyak 29 orang terdiri dari 11 murid wanita dan 18 murid pria. Pengamatan Tribunkaltim, atmosfir mereka terlihat merasa bahagia. Kelulusan menjadi pijakan langkah berikutnya untuk menuju jenjang Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa.


Acara kelulusan ini diisi dengan kreatifitas anak murid, di antaranya ada yang pandai menyanyi, menari bahkan ada yang jago pentas seni pantomim. Yang paling menarik ialah pelepasan balon ke langit angkasa yang disertai tulisan-tulisan impian mereka.

Begitu balon dilepaskan ke atas awan, para murid memancarkan wajah ceria. Semua berteriak gembira, balon cita-citanya terbang lancar, tinggi ke atas, menyentuh awan yang cerah.

Hore. Horeee!,” ujar para murid sambil melambaikan tangannya kepada balon-balon yang terbang bebas ke segala arah.

Saat ditemui, Nasirah, satu di antara orangtua murid, mengatakan, kegiatan pelepasan balon menggambarkan keinginan dan impian para murid untuk menatap kehidupan masa depan yang lebih menggembirakan penuh warna.

“Ada yang mau jadi penyanyi, ada yang mau jadi ustaz, ada yang ingin jadi pakar salon kecantikan, fashion show, seni menggambar. Cita-cita mereka akan terwujud,” ungkapnya.

Menurut dia, mereka anak-anak SDLB Negeri Balikpapan bisa seperti pada anak umumnya. Rasa keinginan meraih cita-cita dan berkreasi dimiliki secara mendalam oleh anak-anak tunarungu, tunadaksa, tunagrahita, dan autis.

Posisi para orangtua tentu saja wajib mendukung anak-anaknya untuk berkreasi meski di tengah keterbatasan. Setiap manusia memiliki kekurangan dan di setiap kelemahan ini pastinya ada kelebihan atau kekuatan yang masih tersimpan.

Biasanya sejak duduk dibangku kelas 4 sampai 6, setiap anak sudah temui bakatnya. Ini yang harus didukung. “Faktor peran orang tua kepada anak-anaknya sangat berpengaruh,” ujar ketua pantia kegiatan ini.

Tujuan dilangsungkannya perpisahaan ini memberikan ruang bagi anak-anak SDLB Negeri Balikpapan untuk bermain berkumpul bersama, menuangkan keceriaan dan kreativitas.

Tema yang diangkat perayaan kelulusan angkatan tahun ini ialah “Indahnya Kebersamaan.” Melalui acara ini memberikan kesan dan makna yang baik bagi anak-anak lulusan SDLB Negeri Balikpapan.

Kebahagiaan terpancar pada siswa-siswi Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) Negeri Kota Balikapan saat melangsungkan seremonial kelulusan sekolah angkatan tahun 2018 ini dengan pelepasan balon warna-warni pada Sabtu (12/5/2018) pagi.

Dampak positifnya bisa menumbuhkan optimisme dan rasa kepercayaan diri para lulusan untuk bisa menapaki kisah sukses di masa mendatangnya. 

“Mereka punya wadah ada teman seperjuangan. Mengikat tali silaturahmi,” ujar wanita bejilbab ini yang berasal dari Nanggroe Aceh Darussalam ini.  

Saat memberikan sambutan, Kepala Sekolah Luar Biasa Negeri Balikpapan, Mulyono, mengatakan, para murid berkumpul melewati masa belajar dan sekarang mencapai tahapan kelulusan menandakan para murid memiliki harapan yang sama dengan orang-orang lainnya.

Karena itu, dia pun mengimbau kepada para orangtua murid, kesukseskan setiap anak bukan bergantung pada pihak sekolah. 

Sebab keberhasilan anak itu semua perannya ada di orangtua. Sekolah hanya memberikan jembatan untuk menjadi maju.

“Kami bangga pada orangtua yang sudah mau terlibat dalam kegiatan kelulusan ini, yang mau mendukung penuh." 

Tanggungjawab dan ketulusan yang besar mendidik anak akan hasilkan sesuatu yang besar juga. "Kami ucapkan banyak terimakasih,” ungkapnya.[1] (ilo)




[1] Portal Tribunkaltim.co, “Murid SDLB Balikpapan Melepas Balon. Begini Maknanya,” terbit pada Sabtu 12 Mei 2018 di rubrik Balikpapan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAYJEN TNI SONHADJI INGIN MENGAJAR

Menekuni Profesi Dosen Lemhanas Pagi yang cerah, menjadi tanda pembuka sejarah baru bagi Kodam VI Mulawarman. Markas Kodam yang berada di bilangan Jalan Jenderal Sudirman Kota Balikpapan ini kedatangan sosok pria gagah yang digadang-gadangkan menjadi Panglima Kodam Mulawarman yang bakal menggantikan Mayjen TNI Sonhadji.   Menyambut kedatangan calon Pangdam tersebut, sejumlah prajurit dan pegawai negeri sipil di lingkungan Kodam Mulawarman menyelenggarakan seremonial barisan pedang pora dengan iringan musikalitas marching band persembahan Yonzipur 17 Ananta Dharma, Selasa 20 Maret 2018. Calon pangdam yang tiba dimaksud ialah Mayjen TNI S ubiyanto, datang bersama istri ke Kota Balikpapan. Sebelum tiba di Makodam Mulawarman, keduanya telah melakukan ritual tepung tawar di Bandara Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Balikpapan sebagai makna telah menjadi bagian dari masyarakat Kalimantan Timur.   Dipayungi awan cerah dengan berbalutkan sinar fajar, keramaian di pelatar

WIRAUSAHA MUDA INDONESIA MASIH RENDAH

Wirausaha Muda Indonesia  Masih Rendah FOTO: Pedagang Pasar Taman Kesatuan Bangsa Manado_budisusilo JUMLAH pengusaha muda di Indonesia hanya 0,18 persen dari total penduduk di Tanah Air. Angka itu masih jauh jika dibandingkan dengan Malaysia yang jumlahnya 16 persen dari total populasi penduduk di negeri jiran tersebut. TAK berbeda jauh di Sulawesi Utara (Sulut). Hanya segelintir orang muda yang berani mengadu nasib di sektor usaha. Paramitha Paat misalnya. Setelah selesai kuliah, dia memilih jalankan usaha sendiri. Keputusan tersebut dilakukannya karena dia mengaku tidak suka dengan pekerjaan terikat. "Oleh karena itu, ketika ada teman yang mengajak joint partner saya langsung setuju," ujarnya, Kamis (23/2). Mitha --panggilan akrabnya-- mengatakan, ada keuntungan dan kerugian dalam membuka usaha, namun yang pasti kalau usaha rugi ditanggung sendiri, begitu pula jika untung dinikmati  sendiri. Yang pasti membuka usaha, banyak pelajaran diperolehnya, tidak didapatkan ketika d

DEMI PENGUNGSI NURLELA RELA PUNGUT SAMPAH

Demi Pengungsi Nurlela Rela Pungut Sampah Menjelang sore, cuaca bersahabat. Belasan muda-mudi berkumpul di Kelurahan Danowudu Lingkungan Satu. Remaja yang tergabung dalam Jongfajarklub memanfaatkan waktu ini untuk melaksanakan program Go Green penukaran sampah plastik menjadi uang, untuk serangkaian kegiatan sosial satu di antaranya pengungsi, Sabtu (8/10/2011). Seorang aktivis Jongfajar, Diki Rustam, menuturkan, kegiatan Go Green mengumpulkan sampah-sampah plastik bekas gelas dan botol plastik air mineral. "Kami pungut demi lingkungan bersih," ujarnya kepada Tribun Manado. Teknis kegiatan Go Green yang dilakukan Jongfajar mengumpulkan sampah-sampah di Kota Bitung dan ditampung di Girian Bawah. Sampah dibawa oleh para relawan jongers dari tempat-tempat wilayah rawan sampah. Sudah terkumpul banyak ditukarkan ke bank sampah menjadi uang. "Buat tambahan pembiayaan program pemberantasan buta aksara di masyarakat secara gratis yang kami akan lakukan di warga peng