Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2018

SUARA HITAM MANIS

PRAHARA BANJIR LONGSOR SUMBER REJO

Sahur Ramadan Digerayangi Banjir Waktu sahur Ramadan bergulir, hujan turun dari langit gelap begitu deras mengguyur kawasan Sumber Rejo, Kecamatan Balikpapan Tengah, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur pada Kamis 31 Mei 2018 pagi buta. Turunnya hujan ini juga disertai bunyi halilintar yang menggelegar beberapa kali, hingga akhirnya membuat beberapa alaram mobil yang terparkir di garasi rumah beberapa warga ikut berbunyi, akibat terkena hentakan suara geledek.    Hal tersebut berlangsung sekitar pukul 03.30 Wita. Kontan, hujan yang lebat ini membuat kawasan pemukiman di Sumber Rejo mengalami banjir. Jalan raya pemukiman penduduk di daerah ini spontan menjadi coklat, diselimuti genangan air hujan.      Ini nampak terjadi di Sumber Rejo Dua, RT 40. Kejadian ini membuat warga keluar rumah, saksikan jalanan digenangi air hujan. Satu di antaranya Yethi Hernawati, depan rumahnya sudah tergenang air, serupa berubah menjadi aliran sungai. Untung saja, rumah peng

BUKAN SAMA DORA EMONG

TE HA ER BANYAK PERCUMA

TeHaEr Banyak 

COASTAL ROAD BALIKPAPAN MASIH MUNDUR

Lambat tapi Tepat Pejabat pelaksana tugas (Plt) Walikota Balikpapan, Rahmad Mas’ud menyikapi perencanaan pembangunan coastal road di Balikpapan yang sempat mendapat kritikan pedas dari kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan beberapa hari yang lalu. Kata Rahmad, melihat persoalan pembangunan coastal road mesti dilihat secara mendalam dan perlu kehati-hatian. Pihaknya menerima semua kritikan yang dilontarkan DPRD sebagai langkah positif, pemberi semangat mendapat dukungan. Namun selama ini pemerintah kota sedang berupaya proses perizinan di tingkat pusat. Izin prinsipnya saja yang masih menunggu.  "Sepanjang regulasinya jelas, pasti bisa langsung dilaksanakan,” katanya di gedung DPRD Balikpapan usai rapat paripurna dalam rangka penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban, Rabu 30 Mei 2018 siang.   Dia menegaskan, berkaca pada beberapa daerah seperti di Kota Bali dan Kota Jakarta, persoalan reklamasi pantai menjadi perdebatan panjang. Iz

HUJAN SEHARIAN YANG GUNDUL

Gundul Subur Makmur 

NGULINER KERINGATAN NGULI KAGAK KERINGATAN

Makan Keringatan  Kerja Kering Keringat

COASTAL ROAD DONGENG BALIKPAPAN

Tidur yang Panjang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan, menganggap pemerintah Kota Balikpapan selama ini hanya pandai membuat cerita dongeng mengenai reklamasi pantai Coastal Road sepanjang Banua Patra hingga Stall Kuda. Demikian diungkapkan, Wakil Ketua Komisi III DPRD Balikpapan, Haji Haris saat bersua dengannya di ruang kerjanya di gedung DPRD Balikpapan, Jalan Jenderal Sudirman pada Senin 21 Mei 2018 siang. Ia berpendapat, program pembangunan Coastal Road yang digagas pemerintah kota hanya sebatas dongeng yang indah. Kisah fiksi yang disebarluaskan kepada seluruh masyarakat Kota Balikpapan.    “Sampai sekarang dimana tindaklanjutnya, tidak ada perkembangannya. Menandakan ini hanya dongen, hanya hayalan saja. Buktinya tidak ada,” tegas Haris.   Posisi Komisi III yang membidangi pembangunan tentu saja terus mengawasi dan mengikuti proses perkembangannya. Namun fakta di lapangan tidak ada tindaklanjut, seakan lemah tak berdaya, hanya jago di c

ULAR IJO YO

Ular Ijo Yo 

PERGI MUDIK NAIK KAKI

Buruh Zaman Kini

MENAKAR PEMBATASAN HOTEL BALIKPAPAN

Situasi Okupansi Sulit Organisasi Persatuan Hotel dan Restoran Republik Indonesia (PHRI) wilayah Kota Balikpapan sangat merespon positif atas bergulirnya wacana pemerintah kota akan membatasi pendirian izin perhotelan yang ada di Balikpapan. Penerapan pembatasan bisa segera dilakukan melalui surat keputusan atau mengganti peraturan daerahnya. Hal ini diungkapkan, Ketua PHRI Balikpapan, Sahmal Ruhip saat bersua dengan Tribunkaltim melalui sambungan telepon selulernya pada Minggu 20 Mei 2018 siang. Pria kelahiran Palembang ini menyatakan, wacana pembatasan pendirian hotel di Balikpapan sudah bergulir lama. Beberapa tahun yang lalu, juga pernah diusulkan oleh PHRI namun sampai sekarang belum terlaksana.    Dia menilai, kondisi keuntungan perhotelan di Balikpapan selama ini belum maksimal. Mencari keuntungan dianggap masih sulit. Terhitung sejak tahun 2016 hingga sekarang, keuntungan hotel selalu terjadi siklus minus.   “Kami setuju saja itu. Setiap tahunnya saja ka