Langsung ke konten utama

MAYJEN TNI SONHADJI INGIN MENGAJAR


Menekuni Profesi Dosen Lemhanas

Pagi yang cerah, menjadi tanda pembuka sejarah baru bagi Kodam VI Mulawarman. Markas Kodam yang berada di bilangan Jalan Jenderal Sudirman Kota Balikpapan ini kedatangan sosok pria gagah yang digadang-gadangkan menjadi Panglima Kodam Mulawarman yang bakal menggantikan Mayjen TNI Sonhadji.  

Menyambut kedatangan calon Pangdam tersebut, sejumlah prajurit dan pegawai negeri sipil di lingkungan Kodam Mulawarman menyelenggarakan seremonial barisan pedang pora dengan iringan musikalitas marching band persembahan Yonzipur 17 Ananta Dharma, Selasa 20 Maret 2018.


Calon pangdam yang tiba dimaksud ialah Mayjen TNI Subiyanto, datang bersama istri ke Kota Balikpapan. Sebelum tiba di Makodam Mulawarman, keduanya telah melakukan ritual tepung tawar di Bandara Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Balikpapan sebagai makna telah menjadi bagian dari masyarakat Kalimantan Timur.  

Dipayungi awan cerah dengan berbalutkan sinar fajar, keramaian di pelataran Makodam Mulawaraman begitu mengental, menyambut kehadiran Mayjen TNI Subiyanto. Keluarga besar Kodam mengiringi kedatangannya dengan bertepuk tangan dan menyanyikan lagu heroik bertajuk “Selamat Datang Pahlawan Muda.”

Begitu kedua kaki Mayjen TNI Subiyanto menginjakkan gerbang utama Makodam Mulawarman, sekitar pukul 09.40 Wita, disapa secara ramah oleh Kasdam VI Mulawarman Brigjen TNI Teguh Pudjo.

Spontan langsung diberikan simbol selamat datang dengan mengalungkan syal manik-manik bercorak batik dayak ke diri Mayjen TNI Subiyanto dan istrinya pun diberikan genggaman bunga putih bersampul plastik merah jambu.   
  
Menginjak pukul 10.48 Wita dilanjutkan di Aula Makodam Mulawaraman untuk selenggarakan penciuman bendera Pataka Kodam Mulawarman. Lagu mars dan hymne Kodam Mulawarman yang dibawakan tim paduan suara mengiringi ritual ini, semakin membuat upacara semakin hikmat dan syahdu.

Khusus untuk acara serah terima jabatan, dari Mayjen TNI Sonhadji ke Mayjen TNI Subiyanto, akan berlangsung 22 Maret 2018 di Markas Besar Angkatan Darat, Kota Jakarta.

“Istilahnya sekarang Mayjen TNI Subiyanto masih calon Pangdam. Tunggu sertijabnya dahulu di Jakarta, baru nanti bisa kita katakan telah resmi menjabat sebagai Pangdam Mulawarman,” ujar Kapendam VI Mulawaraman, Letkol Kav Dino Martino kepada Tribun.

Singkat cerita, usai upacara penciuman bendera pataka, Mayjen TNI Sonhadji, menuturkan, selama bertugas sebagai Pangdam Mulawarman selama setahun lebih merasa berkesan. Kagum dengan masyarakat Kalimantan Timur yang terkenal ragam namun hidup rukun damai.

“Kesan saya di Kaltim merasa kagum, masyarakatnya heterogen. Pak Gubernur selalu bilang Kaltim itu minaturnya Indonesia, yang selalu aman dan kondusif. Orang yang asli lahir dengan pendatang bisa hidup damai. Harus jadi contoh, dipertahankan,” tegasnya kepada Tribun.  

Saat sudah tidak lagi menjabat Pangdam Mulawarman, pastinya Mayjen TNI Sonhadji masih berkarir memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara. Sepak terjangnya masih dibutuhkan.

“Pergantian hal yang biasa. Saya sudah setahun lebih jadi Pangdam disini, harus bergantian dengan adik-adik di bawah saya, kan mereka juga mau jadi Pangdam, harus gantian,” ujarnya di akhiri dengan wajah bermimik senyum.   

Kisah selanjutnya, pria lulusan Akademi Militer tahun 1984 ini akan mengabdi menjadi tenaga pengajar di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas). “Habis ini saya mau mengajar saja di Lemhanas. Jadi dosen. Mengajar soal pertahanna, geopolitik dan geostrategis,” ungkap Sonhadji yang lahir di Brebes, Jawa Tengah ini.

Dia pun berpesan kepada Pangdam Mulawarman yang baru nanti, supaya bisa bekerja lebih maksimal dan memberikan yang terbaik bagi insitutusi Kodam Mulawarman, terutama dalam pengamanan kedaulatan di wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Utara.

“Pekerjaan rumah buat Pangdam baru, soal pilkada serentak. Ingat Juni ini sebentar lagi. Pengamanan Pilkada harus jadi perhatian penting. Jaga kekompakkan. Semua instruksi dari pimpinan dari atas sampai ke bawah harus sama,” tegasnya.[1] (ilo)



[1] Koran Tribunkaltim, “Penyambutan Pangdam VI Mulawarman yang Baru; Mayjen TNI Sonhadji Ingin Mengajar, jadi Dosen,” terbit pada Rabu 21 Maret 2018 di halaman 13 rubrik Tribun Etam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WIRAUSAHA MUDA INDONESIA MASIH RENDAH

Wirausaha Muda Indonesia  Masih Rendah FOTO: Pedagang Pasar Taman Kesatuan Bangsa Manado_budisusilo JUMLAH pengusaha muda di Indonesia hanya 0,18 persen dari total penduduk di Tanah Air. Angka itu masih jauh jika dibandingkan dengan Malaysia yang jumlahnya 16 persen dari total populasi penduduk di negeri jiran tersebut. TAK berbeda jauh di Sulawesi Utara (Sulut). Hanya segelintir orang muda yang berani mengadu nasib di sektor usaha. Paramitha Paat misalnya. Setelah selesai kuliah, dia memilih jalankan usaha sendiri. Keputusan tersebut dilakukannya karena dia mengaku tidak suka dengan pekerjaan terikat. "Oleh karena itu, ketika ada teman yang mengajak joint partner saya langsung setuju," ujarnya, Kamis (23/2). Mitha --panggilan akrabnya-- mengatakan, ada keuntungan dan kerugian dalam membuka usaha, namun yang pasti kalau usaha rugi ditanggung sendiri, begitu pula jika untung dinikmati  sendiri. Yang pasti membuka usaha, banyak pelajaran diperolehnya, tidak didapatkan ketika d

DEMI PENGUNGSI NURLELA RELA PUNGUT SAMPAH

Demi Pengungsi Nurlela Rela Pungut Sampah Menjelang sore, cuaca bersahabat. Belasan muda-mudi berkumpul di Kelurahan Danowudu Lingkungan Satu. Remaja yang tergabung dalam Jongfajarklub memanfaatkan waktu ini untuk melaksanakan program Go Green penukaran sampah plastik menjadi uang, untuk serangkaian kegiatan sosial satu di antaranya pengungsi, Sabtu (8/10/2011). Seorang aktivis Jongfajar, Diki Rustam, menuturkan, kegiatan Go Green mengumpulkan sampah-sampah plastik bekas gelas dan botol plastik air mineral. "Kami pungut demi lingkungan bersih," ujarnya kepada Tribun Manado. Teknis kegiatan Go Green yang dilakukan Jongfajar mengumpulkan sampah-sampah di Kota Bitung dan ditampung di Girian Bawah. Sampah dibawa oleh para relawan jongers dari tempat-tempat wilayah rawan sampah. Sudah terkumpul banyak ditukarkan ke bank sampah menjadi uang. "Buat tambahan pembiayaan program pemberantasan buta aksara di masyarakat secara gratis yang kami akan lakukan di warga peng