Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2012

JONGFAJAR KLUB AJAK ANAK NELAYAN NORENG FILM LASKAR PELANGI

Jongfajar Klub Ajak Anak Nelayan  Noreng Film Laskar Pelangi Jongfajar Klub sore ini akan memutar film Laskar Pelangi di Kampung Wangurer Barat Kota Bitung dan mengajak seluruh anak-anak untuk nonton bareng (noreng). Public Relation Jongfajar Klub, Sri Yuriza, mengatakan, sebagian besar mereka yang menonton di Kampung Wangurer Barat itu adalah anak-anak berumuran 6 sampai 12 tahun. "Laskar Pelangi itu film yang cocok, diskripsinya sangat mendidik anak-anak dalam raih optimisme pendidikan," ujarnya Minggu, (29/1/2012). Direncanakan, penyelenggaraan program cinta ilmu berupa putar film dilaksanakan pada pukul 17.00 Wita. Ditempat ini kebanyakan adalah anak-anak dari kalangan orang tua nelayan dan buruh pabrik. Berdasarkan survei jongers Jongfajar Klub melalui teknik interview, hampir 99 persen anak-anak di lokasi tersebut belum pernah menyaksikan film garapan sutradara Riri Riza tersebut. "Nanti kita putar filmnya pakai layar. Biar anak-anak ada kepuasan menont

PRIA RENTA di LAMPU MERAH MALALAYANG

Pria Renta di Lampu Merah Malalayang   Oleh Andrew Alexander Pattymahu  22 Oktober 2010 pukul 14:09 Hari itu, Minggu (17/10) cuaca Kota Manado tidak sedang panas-panasnya, sementara angin bertiup sedikit kencang sehingga mampu menjatuhkan daun-daun tua dari pohonnya. Matahari siang, masih tertutup awan putih sehingga sengatannya tidak terlalu membakar kulit Setelah sudah sekian lama tidak melakukan perjalanan ke Kota Amurang, akhirnya hari ini aku bisa berkesempatan melihat-lihat kota itu lagi. Aku sudah meninggalkan kota ini kurang lebih tiga bulan, seusai melepas tugas sebagai wartawan biro pada sebuah media lokal di Sulut. Biasanya perjalanan ke Kota Amurang bisa aku tempuh dengan menggunakan sepeda motor kesayangannya (dengan waktu kurang dari 1 jam 30 menit), tetapi lantaran sudah lama tidak kesana (selama 3 bulan), akhirnya aku memutuskan untuk naik kendaraan umum saja, karena pikirku kalau pakai motor pasti bisa alami kelelahan. Apalagi aku hanya mampir sebentar saja disana,unt

DEMI PENGUNGSI NURLELA RELA PUNGUT SAMPAH

Demi Pengungsi Nurlela Rela Pungut Sampah Menjelang sore, cuaca bersahabat. Belasan muda-mudi berkumpul di Kelurahan Danowudu Lingkungan Satu. Remaja yang tergabung dalam Jongfajarklub memanfaatkan waktu ini untuk melaksanakan program Go Green penukaran sampah plastik menjadi uang, untuk serangkaian kegiatan sosial satu di antaranya pengungsi, Sabtu (8/10/2011). Seorang aktivis Jongfajar, Diki Rustam, menuturkan, kegiatan Go Green mengumpulkan sampah-sampah plastik bekas gelas dan botol plastik air mineral. "Kami pungut demi lingkungan bersih," ujarnya kepada Tribun Manado. Teknis kegiatan Go Green yang dilakukan Jongfajar mengumpulkan sampah-sampah di Kota Bitung dan ditampung di Girian Bawah. Sampah dibawa oleh para relawan jongers dari tempat-tempat wilayah rawan sampah. Sudah terkumpul banyak ditukarkan ke bank sampah menjadi uang. "Buat tambahan pembiayaan program pemberantasan buta aksara di masyarakat secara gratis yang kami akan lakukan di warga peng

SEMBAKO JADI MAKNA PERSAUDARAAN

Sembako jadi Makna Persaudaraan Oleh: Narsia Ishak TEPAT di penghujung akhir Agustus tanggal 27 masehi, aku bersama para sahabat yang tergabung dalam komunitas Jongfajar melakukan kegiatan program Tebar Cinta di perkampungan Wangurer Barat Kota Bitung Sulawesi Utara. Rasa bahagia bercampur lelah  mengunjungi perkampungan tersebut dengan berjalan kaki, menanjak dan berselimutkan debu. Kebahagiaan yang kami miliki saat itu sangat berkesan karena maklum saja akan hadapi jelang detik-detik memasuki perayaan lebaran Idul Fitri 1432 Hijriah.  Memilih lokasi perkampungan Wangurer Barat alasan rasionalnya adalah sebagian besar rakyatnya para warga gusuran dari desa Candi yang mayoritas berasal dari latar belakang kalangan ekonomi lemah. Berkat dorongan niat silaturahmi, aku bersama jongers lainnya merasakan sesuatu kedakhsayatan kekuatan persatuan dan kekeluargaan. Oleh Tuhan Yang Maha Esa saat itu, cuaca diberi nyaman. Meski mendung dan angin semilir hujan pun tak turun memberik

TEBAR CINTA di WARGA WANGURER BARAT

Tebar Cinta di Warga Wangurer Barat Oleh: Sri Yuriza PAGI itu awan mendung. Atmosfir cuaca buat ku dan sahabat jongers Jongfajar Klub saat itu memberikan kesan indah. Kebetulan pun waktu itu bertepatan dengan 27 Ramadhan, tepat umat Islam menjalankan ibadah puasa. Begitu juga dengan jongers-jongers yang merasakan saat itu. Berjalan menjelajahi sebuah perkampungan, walau dalam keadaan puasa tak meruntuhkan semangat para generasi perubahan dalam menebarkan cintanya kepada rakyat yang membutuhkan. Kesempatan itu kami para jongers buat kegiatan bertema Tebar Cinta. Program kegiatan yang dilakukan para jongers Jongfajar klub tentunya berbeda dengan gerakan komunitas anak muda pada umumnya. Maklum saja, dibentuknya komunitas tersebut lebih untuk menumbuhkan rasa peduli ke publik atau istilahnya menjalani ruh Jongosrakyat. Apalagi sekarang ini tidak heran mayoritas kaum muda cenderung pada hal kemaksiatan, lebih mementingkan nafsu dunia. Berangkat dari itulah Jongfajar pun ingi

Sudah Tradisi (Sebuah Cerpen)

Sudah Tradisi ( Sebuah Cerpen )   Oleh : Robertus Rimawan Prasetiyo  Teriakan ampun dari sosok kerempeng yang berguling-guling di lumpur minyak serasa tertelan kemarahan massa, "bakar, bakar, bakarrrr......!!!". Entah siapa yang melakukan tiba-tiba ada sebatang nyala korek terlempar, dan akhirnya,"arrkhhhhh.....arkhhhhh!!!". Obor manusia bercampur dengan jerit pilu seorang anak manusia yang dibakar hidup-hidup.  Seperti biasa, angin masih bertiup seirama tarian daun, orang berlalu lalang dengan segala kepentingannya. Begitupula denganku mengejar sang waktu yang menurutku terlalu sombong untuk dikalahkan. Ya terlalu banyak tugas yang harus kutuntaskan. Dengan penuh semangat kumasuki sebuah gedung bertingkat yang sangat megah, walaupun kaki mulai memberontak dan terus mengajak untuk diam. Telingaku mulai akrab dengan dering telepon yang bersahut-sahutan.  Dari lantai dasar kugapai lengan tangga dan naik ke lantai sepuluh. Suatu hal biasa bagi orang lain

PREBLUME

Selamat Datang di Situs  jejaring Sosial  Jongfajar Klub ....... Salam Jong ! Perkenalkan kami adalah: Jongfajar Klub, sebuah komunitas yang dibentuk 14 Agustus 2011 , di Girian Bawah Bitung. Wadah komunitas ini mengajak para jongers (para berjiwa muda) untuk dapat dan selalu peduli dengan situasi dan kondisi masyarakat di Indonesia , serta mengajak jongers untuk selalu kritis dan menyadari dengan hak dan kewajibannya sebagai warganegara. Wadah komunitas ini sebagai ajang ekspresi nilai positif, berdiskusi secara bebas, sopan dan bertanggungjawab serta dengan melandaskan pada nilai-nilai kepancasilaan . Jongfajar Klub bagian bentuk satu gerakan jongers yang gandrung akan pemikiran inovasi dan progresif serta semangat religuitas. Semua sikap, tindak dan tanduk berkiblat pada konsep Anti FEODAL, EGALITER dan MANDIRI , dengan niat Grak Tuk Kebaikan .    Tidak mengurangi rasa hormat para Jong seluruh  Indonesia , kami tim situs jejaring sosial Jongfajar Klub memohon maaf sebe