Pengarahan
Prajurit Seluruh Kaltim
Dua pejabat penting, petinggi militer dan kepolisian
menginjak daratan Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur pada Rabu 28 Maret
2018. Kedua orang ini adalah Panglima TNI Marksekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri
Jenderal Polisi Prof Drs Muhammad Tito Karnavian.
Mereka datang ke kota minyak Balikpapan dalam rangka
memberikan pengarahan kepada personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang bertugas di seluruh Provinsi
Kalimantan Timur.
Pelaksanaan acara dilangsungkan di Gedung Convention dan
Sport Center Dome, Jalan Ruhui Rahayu Kota Balikpapan. Kedua petinggi institusi
TNI dan Polri ini masuk ke kawasan Gedung Dome sekitar pukul 11.00 Wita.
Dibalut matahari yang redup, saat sebelum masuk ke dalam
ruangan interior gedung Dome, keduanya disambut penuh semangat oleh para
prajurit yang sudah bercampur TNI dan Polri.
Ketika dua pimpinan di bernanda Gedung Dome disambut nyanyian heroik satu persatuan TNI Polri. Mereka sampai menaiki anak tangga gedung Dome terus diiringi dendangan Yel Yel yang dipersembahkan sebagian para prajurit TNI dan Polri.
Kemudian saat keduanya sudah berada di dalam gedung Dome,
seluruh awal media yang meliput tidak diperkenankan untuk ikut masuk dan
menyimak acara pengarahan Panglima TNI dan Kapolri kepada prajuritnya. Kegiatan
ini sifatnya lebih ke pengarahan yang bersifat internal organisasi bukan untuk
konsumsi publik.
“Habis ada pengarahan boleh ditanya-tanya. Door stop.
Silakan wartawan diperkenan bertanya. Ini bukan perintah saya, ini sudah ada
aturan dari atasan,” kata Kapendam VI Mulawarman, Letkol Kav Dino Martino.
Saat jarum jam menunjukkan pukul 12.30 wita, Panglima TNI
dan Kapolri keluar dari gedung Dome. Perjalanan kedua orang ini akan
dilanjutkan lagi ke Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara.
Inti dari pertemuan ini, Panglima TNI Marsekal Hadi
Tjahjanto, menjelaskan, ini lakukan kunjungan kerja dan pengarahan untuk
memastikan kesolidan TNI dan Polri dalam menghadapi tahun politik 2018 dan
2019, yang rawan akan memunculkan konflik.
TNI dan Polri diwajibkan untuk tetap netral, dilarang untuk ikut terjun dalam politik
praktik Pilkada dan Pemilu, semua personel tidak boleh mendukung pada kepentingan
politik tertentu.
“Untuk menyamakan pola pikir, pola sikap, dan pola tindak
menuju bentuk solidalitas tinggi antara TNI Polri,” tegasnya di hadapan insan
pers.
Ditambahkan, Kapolri Jendral Polisi Tito Karnawian,
mengatakan kepada pers, “Kita tekankan aspek netralitas. Karena TNI dan Polri
tidak memiliki hak pilih. Kita yakin, kemanan Kaltim dapat dikelola secara
baik. Kita menjamin Pilkada akan berjalan dengan lancar,” ujar pria kelahiran
26 Oktober 1964 di Palembang Sumatera Selatan ini.[1] ( )
[1] Koran Tribunkaltim, “TNI dan Polri harus
Solid,” terbit pada Kamis 29 Maret 2018 di halaman depan.
Komentar
Posting Komentar