Kebun Raya Balikpapan
Terluas Se-Indonesia
Ragam Koleksi Banyak Manfaat
Selama ini masyarakat mengenal Balikpapan sebagai kota
minyak. Kesan ini terpancar meluas ke seluruh Indonesia. Cikal bakal kota ini
terbentuk menjadi ramai karena dimulai dari ditemukannya sumur bor minyak,
sekitaran dekat pinggiran pantai era kolonial Hindia Belanda.
Namun bukan berarti Balikpapan hanya selalu identik
sebagai kota minyak fosil. Sisi lainnya, Balikpapan memiliki kekayaan flora
yang ragam.
Satu di antaranya hamparan Kebun Raya Balikpapan, yang digadang-gadangkan sampai sejauh ini sebagai kebun raya terbesar di Indonesia.
Satu di antaranya hamparan Kebun Raya Balikpapan, yang digadang-gadangkan sampai sejauh ini sebagai kebun raya terbesar di Indonesia.
Pagi yang cerah, dipayungi awan putih nan biru, Tribun sambangi Kebun Raya Balikpapan
ini, di Jalan Sungai Wain, Kelurahan Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara,
Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur pada Minggu 11 Maret 2018.
Susana yang bersih, sejuk, sangat mengental di kawasan
kebun raya ini. Pandangan kedua bola mata disuguhkan hijau pepohonan, sesekali
kicau burung terdengar dari rimbunan daun dan ranting pohon.
Tidak jauh dari pintu gerbang Kebun Raya Balikpapan,
terdapat bangunan beraristektur Lamin, rumah panggung khas Dayak Kalimantan.
Tribun masuk ke bangunan ini berjumpa dengan Ramlani, Koordinator
Informasi Kebun Raya Balikpapan.
Pria lulusan SMA Muhammadiyah Balikpapan ini sempatkan
waktu bersua dengan Tribun di beranda
rumah Lamin Kebun Raya Balikpapan.
Dia pun mengungkapkan, masyarakat sudah banyak yang tahu akan keberadaan kebun raya. Setiap akhir pekan selalu banyak pengunjung dari berbagai daerah.
Dia pun mengungkapkan, masyarakat sudah banyak yang tahu akan keberadaan kebun raya. Setiap akhir pekan selalu banyak pengunjung dari berbagai daerah.
“Rata-rata pengunjung yang kami data, yang masuk ke Kebun
Raya Balikpapan dalam seminggu bisa mencapai 500 orang lebih. Paling banyak
yang datang itu hari Sabtu dan Minggu juga hari-hari libur besar,” ujarnya.
Sampai sekarang Kebun Raya Balikpapan masih terus
berbenah. Belum bisa dikatakan sudah masa puncak ideal sebagai kebun raya.
Sejauh ini, Kebun Raya Balikpapan diklaim sebagai kebun raya terluas di Indonesia. Menghitung luasan Kebun Raya Bogor kalah jika dibandingkan dengan Balikpapan.
Sejauh ini, Kebun Raya Balikpapan diklaim sebagai kebun raya terluas di Indonesia. Menghitung luasan Kebun Raya Bogor kalah jika dibandingkan dengan Balikpapan.
“Yang saya tahu di Bogor itu luasnya hanya 80 hektar.
Kebun Raya Balikpapan luasnya mencapai 309,2 hektar,” ujar Lani, panggilan
akrab Ramlani.
Kabar yang tersiar, luasan Kebun Raya Balikpapan bakal
tergeser dari daerah lainnya. Lani mendengar, provinsi tetangga seperti di
Kalimantan Tengah sedang mengajukan pembukaan lahan sebagai kebun raya yang
luasnya mencapai 600 hektar.
“Baru sekedar usulan lahan saja (Provinsi Kalimantan
Tengah) tapi belum resmi bisa dikatakan kebun raya. Kalau memang benar jadi,
pastinya Kebun Raya Balikpapan tidak lagi terluas di Indonesia,” kata pria
kelahiran 16 Agustus 1977 ini.
Namun dari sisi usia, jelas yang di Bogor paling senior,
sejak zaman Hindia Belanda sudah terbangun, usianya terhitung sudah mencapai
200 tahun, berdiri sebelum negara Republik Indonesia ini lahir.
Sementara Kebun Raya Balikpapan dianggap masih berumur
jagung, tahun 2005 bekas lahan Hutan Lindung Sungai Wain ini baru direstui
pemerintah pusat untuk jadi kebun raya.
Seiring waktu berjalan, kata Lani, Kebun Raya Balikapapan
selalu berbenah, meningkatkan kualitas sebagai kebun raya yang disegani
masyarakat nusantara bahkan sampai mancanegara.
Kehadiran Kebun Raya Balikpapan menjembatani masyarakat
pecinta lingkungan bagi anak-anak usai dini untuk mengenal kekayaan biota fauna
yang tumbuh berkembang di Pulau Kalimantan.
Kebun ini terbuka bagi masyarakat umum saat di tahun 2008. “Kami mengklaim sebagai pusatnya konservasi tanaman asal Kalimantan,” ujar Lani.
Kebun ini terbuka bagi masyarakat umum saat di tahun 2008. “Kami mengklaim sebagai pusatnya konservasi tanaman asal Kalimantan,” ujar Lani.
Semua tanaman yang disuguhkan dalam Kebun Raya Balikpapan
paling banyak jenis-jenis tumbuhan vegetasi hijau yang berasal dari bumi
Kalimantan.
Bagi siapa saja, kata Lani, yang ingin mengetahui secara langsung bentuk fisik tanaman khas Kalimantan bisa mendatangi Kebun Raya Balikpapan.
Bagi siapa saja, kata Lani, yang ingin mengetahui secara langsung bentuk fisik tanaman khas Kalimantan bisa mendatangi Kebun Raya Balikpapan.
“Kita tidak perlu lagi harus jauh-jauh mendatangi hutan
belantara. Tidak harus lagi masuk ke dalam hutan untuk melihat pohon-pohon khas
Kalimantan. Datang kesini, sudah bisa lihat,” tuturnya.
Sampai kini, kebun raya hanya menyimpan tanaman khas
Kalimantan. Tanaman dikoleksi dimulai dari bibit sampai ditanam di lapangan.
Teknis perawatannya dari mulai pembibitan, penanaman, hingga matinya tanaman, semua
terdata secara sempurna.
“Bibit nama tanamannya apa, data secara biologinya, asal
usul tanamannya, siapa yang mengkoleksi, semua dicatat. Sewaktu-waktu buat
keperluan penelitian atau edukasi bisa dilihat dengan mudah,” ungkapnya.
Lani mengungkapkan, Kebun Raya Balikpapan telah memiliki
2200 koleksi tanaman kayu. Paling banyak jenis tanaman akar tunggang.
Tidak ketinggalan juga ada tanaman akar serabut seperti bunga Anggrek. Sementara data yang terhimpun, koleksi Anggrek baru menyentuh angka dua ribu tanaman dari 150 spesies.
Tidak ketinggalan juga ada tanaman akar serabut seperti bunga Anggrek. Sementara data yang terhimpun, koleksi Anggrek baru menyentuh angka dua ribu tanaman dari 150 spesies.
“Yang paling terkenal Anggrek khas Kalimantan itu Bunga
Anggrek hitam. Kami mengkoleksinya, hidup di daerah hutan Kutai Barat Kalimantan
Timur,” tuturnya.
Secara fungsi, Kebun Raya Balikpapan didirikan untuk
mencapai beberapa manfaat. Yakni untuk konservasi. Kebun raya dijadikan tempat
penyalamatan beberapa spesies tanaman Kalimantan yang dianggap terancam
eksistensinya.
Seperti halnya mencari pohon Ulin di beberapa hutan
tertentu sudah sangat sulit, banyak yang diburu, ditebang liar oleh ulah
manusia. Jika dibiarkan, lama-lama pohon Ulin bakal langka.
“Takutnya anak cucu kita nanti tidak tahu apa itu pohon
Ulin. Di kebun raya kami simpan koleksinya. Sekarang masih ada kami simpan
pohon Ulin yang sudah berusia sekitar 200 tahun,” ungkapnya.
Fungsi berikutnya, kebun raya sebagai sarana penelitian.
Banyak perguruan tinggi dari berbagai daerah di luar Balikpapan melalukan
kunjungan untuk melakukan penelitian soal tanaman Kalimantan.
Dunia kampus tidak perlu lagi harus masuk ke hutan
belantara, cukup datangi kebun raya sudah bisa temukan tanaman yang akan
diteliti, juga bisa melalukan penelitian untuk pengembangan biota hutan
penghuni Kebun Raya Balikpapan.
“Yang pernah datang dari dari Universitas Airlangga
Surabaya, ada dari Universitas Mulawarman Samarinda. Paling banyak kunjungan
penelitian dari Kebun Raya Bogor yang membawa nama LIPI,” ungkap Lani yang
menggunakan topi biru berlogo LIPI ini.
Kemudian, ada fungsi pendidikan. Kebun raya sebagai media
bagi kalangan umum, para pelajar dan anak-anak usia dini untuk belajar banyak
mengenai dunia tanaman yang langka dan unik hingga tanaman yang populer.
Sering sekali, Kebun Raya Balikpapan melangsungkan
kegiatan penanaman yang dimulai dari bibit pohon. Seperti di antaranya menanam
melalui cara vegetatif, stek dan mencangkok tanaman.
“Anak-anak sekolah sering datang. Kita mengajarkan sejak
usia dini memberikan pendidikan menanam pohon. Anak-anak diajarkan untuk gemar
menanam, supaya bisa mencintai pohon,” tutur Lani.
Lalu posisi Kebun Raya Balikpapan juga berfungsi sebagai jasa
lingkungan. Maksudnya, jelas Lani, keberadaan kebun raya memberi dampak positif
bagi lingkungan sekitarnya.
Bagi warga yang berada di sekitaran kawasan kebun raya mendapat aura positif, ibaratnya sebagai paru-paru Kota Balikpapan.
Bagi warga yang berada di sekitaran kawasan kebun raya mendapat aura positif, ibaratnya sebagai paru-paru Kota Balikpapan.
“Kalau tempat tinggal kita semua bangunan beton, lahan
gersang, pasti kota serasa sumpek, sesak, tidak nyaman untuk bertempat tinggal.
Ada kebun raya memberi banyak manfaat bagi semua, manusia dan satwa lainnya.
Ada sesuatu yang segar di tengah-tengah kota. Menyenangkan,” tegas Lani.
Serupa Durian, Sedia Durio Sampai Kerantungan
Keberadaan Kebun Raya Balikpapan memiliki segudang tanaman khas Kalimantan. Dimulai dari tanaman yang mulai langka sampai yang berciri khas unik.
Namun diakui, kebun raya di Karang Joang ini tidak menyimpan jenis tanaman-tanaman buah yang dikembangkan secara vegetatif seperti stek dan mencangkok.
Keberadaan Kebun Raya Balikpapan memiliki segudang tanaman khas Kalimantan. Dimulai dari tanaman yang mulai langka sampai yang berciri khas unik.
Namun diakui, kebun raya di Karang Joang ini tidak menyimpan jenis tanaman-tanaman buah yang dikembangkan secara vegetatif seperti stek dan mencangkok.
Saat bersua dengan Tribun,
Ramlani, Koordinator Informasi Kebun Raya Balikpapan, mengatakan, tanaman yang
dikoleksi kebun raya semuanya ialah tanaman langka yang berada di pedalaman
hutan belantara.
“Kalau pohon buah-buahan yang dicangkok atau di stek
tidak ada. Kebun raya ini tempat konservasi semua pohon khas Kalimantan,”
ujarnya di beranda rumah Lamin, Kebun Raya Balikpapan, Jalan Sungai Wain.
Menurut dia, tanaman populer khas Kalimantan tersimpan
dalam pelukkan Kebun Raya Balikpapan. Di antaranya ada pohon buah mirip duren
yang berwarna merah berukuran mini yang disebut Lai Paken atau yang bahasa
ilmiahnya Durio Kutejensis dari suku Malvaceae.
Pohon Lai Paken hidup di kondisi lereng berbukit di
Kalimantan. Pohon ini biasanya sebagai penyusun lapisan tajuk tengah yang
tumbuh di naungan kanopi hutan. Pengembangbiakkan diambil dari biji, tertanam
di tanah, muncul tunas lalu bertumbuh besar.
Buah ini bisa dikonsumsi manusia. Biasanya etnis Dayak
Ngaju sering memakannya. Memiliki rasa manis, sangat berkhasiat buat kesehatan
tubuh. “Orang bilang bisa memperlancar pencernaan kita, buang air besar
lancar,” ungkap Ramlani.
Jenis lainnya yang serupa dengan itu ialah buah
Kerantungan. Bahasa ilmiahnya, Durio Oxleyanus yang berasal dari suku
Malvaceae.
Pohon ini jika dibandingkan dengan pohon durian, jauh lebih tinggi. Ukuran pohon Kerantungan bisa mencapai 40 sampai 50 meter.
Pohon ini jika dibandingkan dengan pohon durian, jauh lebih tinggi. Ukuran pohon Kerantungan bisa mencapai 40 sampai 50 meter.
Karakteristik bentuk buah kerantungan ini berukuran
diameter 10 sampai 15 centimeter. Kulitnya yang berduri memiliki panjang 3
sampai 4 centimeter.
Sekilas mirip buah durian namun buah ini tidak mengelurkan aroma yang menyengat tetapi mengandung alkohol yang tinggi.
Sekilas mirip buah durian namun buah ini tidak mengelurkan aroma yang menyengat tetapi mengandung alkohol yang tinggi.
“Kalau kita belah buahnya, di dalamnya ada daging yang
bisa kita makan. Dagingnya berwarna kuning mentega. Kalau dimakan menyentuh
lidah kita, rasanya manis sekali,” ujar Ramlani.
Biasanya, pohon ini tumbuh di daerah hutan dipterokarpa
yakni sebuah daratan yang berupa campuran dataran rendah dengan tanah berpasir
yang sering tergenang air dari aliran sungai. Lokasi bisa ditemukan biasanya
berada di ketinggian 640 meter dpl.
“Buahnya jatuh ke tanah bukan berarti sudah bisa dianggap
matang. Kerantungan ini butuh beberapa hari untuk merekah setelah jatuh ke
tanah dengan sendirinya,” katanya.
Penasaran ingin melihatnya seperti apa bentuk buah-buah
ini, silakan datangi saja lokasi Kebun Raya Balikpapan yang berada di Jalan
Sungai Wain, Karang Joang.
Daya tempuhnya melalui jalur darat hanya membutuhan waktu sekitar 25 menit lebih, atau dari pusat Kota Balikpapan sekitar 20 kilometer.
Daya tempuhnya melalui jalur darat hanya membutuhan waktu sekitar 25 menit lebih, atau dari pusat Kota Balikpapan sekitar 20 kilometer.
Setiap pengunjung yang masuk ke Kebun Raya Balikpapan
masih gratis tidak dipungut biaya, asalkan wajib tertib, jaga kebersihan dan
tidak merusak semua benda yang ada di kebun raya.
Mengembalikan Keperawaan Biota Hutan
Sejarah eksistensi alam hutan di Balikpapan pernah
mengalami pengalaman pahit. Satu di antaranya Hutan Lindung Sungai Wain, yang
era beberapa tahun silam menjadi sasaran perusak hutan.
Terkena pelampiasan hafa nafsu para pemburu biota hutan, sampai juga terkena keganasan jilatan si jago merah. Hutan rusak, banyak yang menyayangkan, rindu akan kembali ke suasana sebelumnya.
Terkena pelampiasan hafa nafsu para pemburu biota hutan, sampai juga terkena keganasan jilatan si jago merah. Hutan rusak, banyak yang menyayangkan, rindu akan kembali ke suasana sebelumnya.
Pagi hari, Tribun sambangi Kebun Raya
Balikpapan, dari Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan Balikpapan, jaraknya berkisar 15
kilometer, Minggu 11 Maret 2018 pagi.
Cuaca yang cerah memayungi perjalanan ke kebun ini, yang berada di alamat Jalan Sungai Wain, Kelurahan Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Cuaca yang cerah memayungi perjalanan ke kebun ini, yang berada di alamat Jalan Sungai Wain, Kelurahan Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Selama menempuh jalur darat, melintasi jalanan aspal,
tidak bertanah dan berbatu. Saat masuk ke area Jalan Sungai Wain, sepi
kendaraan bermotor, daerah ini seakan tak mengenal macet arus lalu-lintas
ketimbang dibandingkan di daerah kilometer 5, Jalan Soekarno-Hatta.
Begitu tiba di lokasi kebun raya, disambut taman mini
yang menonjolkan patung bunga Kantung Semar, sebagai ikon khas Kalimantan.
Nuansa taman rindang, tanaman tertata rapi, ada unsur air yang tertampung sebuah kolam menghilangkan rasa capek perjalanan.
Nuansa taman rindang, tanaman tertata rapi, ada unsur air yang tertampung sebuah kolam menghilangkan rasa capek perjalanan.
Tidak lama, masuk ke dalam kebun raya. Saat akan masuk ke
kawasan ada sebuah pos dihuni dua orang penjaga menyapa dan menyambutnya secara
ramah. Masuk ke dalam kebun raya ternyata belum dimintai tarif retribusi.
Setiap pengunjung bebas menikmati, masih gratis dengan
syarat mematuhi aturan berlaku seperti menjaga kebersihan, sopan santun, dan
tak merusak semua yang ada di dalam kebun raya.
“Patuhi tata tertib, kalau melanggar bisa kami kenakan hukuman,” ujar sang security yang mengenakan seragam dinas hitam.
“Patuhi tata tertib, kalau melanggar bisa kami kenakan hukuman,” ujar sang security yang mengenakan seragam dinas hitam.
Tidak lama kemudian, ketika masuk ke dalam kawasan,
atmosfir kebun raya sangat berbeda dengan di pusat kota. Kebun raya ini memberi
ketentraman, serasa masuk dalam ruang pedesaan yang sehat, menyenangkan.
Angin bertiup sepoi-sepoi, dahan pohon yang tersapu angin
ini memberikan suara irama alam. Hawa yang berhembus pun segar, memberikan
ketentraman jiwa raga.
Infrastruktur jalan di kebun raya mulus, nyaman aman untuk dilintasi. Rasa lelah selama perjalanan lunas terbayar dengan suguhan kebun raya yang penuh pesona dan mengesankan.
Infrastruktur jalan di kebun raya mulus, nyaman aman untuk dilintasi. Rasa lelah selama perjalanan lunas terbayar dengan suguhan kebun raya yang penuh pesona dan mengesankan.
Saat Tribun bersua dengan Trisno (42),
Koordinator bidang Konservasi Kebun Raya Balikpapan, menuturkan, dahulunya
Kebun Raya Balikpapan ini bukanlah sebuah kawasan kebun yang ditumbuhi beberapa
pohon tanaman dan buah. Namun kala itu merupakan kawasan Hutan Lindung Sungai
Wain.
Kondisi hutan lindung terancam dari beberapa bencana
kerusakan, di antaranya akibat dari ulah manusia. “Ada yang mencoba berburu
binatang. Ada yang mau lakukan pembalakkan liar. Sampai sekarang masih ada
bekasnya, bekas tebangan-tebangan pohon ulin, menebang liar,” ujarnya.
Tidak hanya itu, pernah sekitar tahun 1997 dan tahun
1998, pernah mengalami kebakaran hebat. Hutan terbakar, asap putih pun mengebul
ke berbagai arah, hampir selimuti seluruh Karang Joang, mengancam kawasan hutan
lindung.
Dugaannya, ada kesengajaan dari beberapa pihak tertentu
yang ingin melakukan perambahan hutan menjadi kawasan perkebunan atau
pemukiman.
Kerusakan hutan akibat terbakar sangat berat, hutan berkondisi kritis, banyak pohon-pohon lenyap terbakar, sudah berwajah buruk tak layak lagi disebut hutan belantara.
Kerusakan hutan akibat terbakar sangat berat, hutan berkondisi kritis, banyak pohon-pohon lenyap terbakar, sudah berwajah buruk tak layak lagi disebut hutan belantara.
“Tidak mungkin kalau terbakar sendiri, pasti ada campur
tangan manusia yang sengaja membakar. Bisa membuang puntung rokok sembarangan
atau faktor lainnya. Sayangnya pelaku sampai sekarang belum tertangkap. Kami
hanya berupaya selamatkan saja supaya tidak merembet kemana-mana,” ungkap Nono,
panggilan akrab Trisno.
Hutan berstatus parah, banyak warga Balikpapan yang
sedih. Akhirnya, kata Nono, banyak yang mengusulkan hutan disulap menjadi kebun
raya.
Memulihkan kembali seperti semula sekaligus bisa menjadi simbol tekad dalam mempertahakan kelestarian alam Hutan Lindung Sungai Wain. Tak heran sekarang Kebun Raya Balikpapan ini bertetangga dekat dengan Hutan Lindung Sungai Wain.
Memulihkan kembali seperti semula sekaligus bisa menjadi simbol tekad dalam mempertahakan kelestarian alam Hutan Lindung Sungai Wain. Tak heran sekarang Kebun Raya Balikpapan ini bertetangga dekat dengan Hutan Lindung Sungai Wain.
Upaya mengembalikan keperawanan hutan didukung penuh
pemerintah daerah dan pusat. Perjuangan menjadikan kebun raya pun dikabulkan,
semua elemen setuju Balikpapan memiliki kebun raya yang kaya manfaat untuk
semua lintas generasi.
“Bisa jadi wisata edukasi, penelitian, wisata keluarga,
dan banyak lagi manfaatnya. Balikpapan bisa bangga dikenal sebagai kota yang
mendukung pelestarian alam. Balikpapan ikut berperan menjaga bumi dari
kerusakan,” kata Nono, pria kelahiran Samboja ini.
Senada disampaikan Ramlani, Koordinator Informasi Kebun
Raya Balikpapan, menjelaskan, usulan pemantapan menjadikan kawasan kebun raya
dilangsungkan sekitar tahun 2000.
Lanjut di tahun 2005, perjuangan tak sia-sia, pemerintah pusat melalui Kementrian Kehutanan Republik Indonesia mendukung penuh, secara resmi setuju disulap sebagai kebun raya.
Lanjut di tahun 2005, perjuangan tak sia-sia, pemerintah pusat melalui Kementrian Kehutanan Republik Indonesia mendukung penuh, secara resmi setuju disulap sebagai kebun raya.
Berlanjut di tahun 2008, melakukan penataan secara
maksimal, layaknya kebun raya yang sesungguhnya.
“Dibuat penataan. Yang sempat rusak dipulihkan. Ditambah lagi berbagai infrastruktur untuk menunjang kenyamanan pengunjung. Dibuat rumah lamin, gazebo, jalanan,” urai Lani di beranda Rumah Lamin Kebun Raya Balikpapan.
“Dibuat penataan. Yang sempat rusak dipulihkan. Ditambah lagi berbagai infrastruktur untuk menunjang kenyamanan pengunjung. Dibuat rumah lamin, gazebo, jalanan,” urai Lani di beranda Rumah Lamin Kebun Raya Balikpapan.
Begitu dinyatakan rampung, barulah di tahun 20014 Kebun
Raya Balikpapan diresmikan secara langsung pemerintah provinsi yang saat itu
dihadiri langsung Gubernur Kalimantan Timur, Awang Farouk.
Hingga kini, tahun terus bergulir, Kebun Raya Balikpapan
terus berusaha menjadikan alam raya yang terbaik. Buat kebanggan warga
Balikpapan.
Menurut Lani, entah sampai kapan kebun raya ini mencapai masa puncak. Kebun Raya Bogor yang sudah berusia 200 tahun lebih saja belum menyatakan diri sebagai kebun raya yang sudah berada di puncak lestari.
Menurut Lani, entah sampai kapan kebun raya ini mencapai masa puncak. Kebun Raya Bogor yang sudah berusia 200 tahun lebih saja belum menyatakan diri sebagai kebun raya yang sudah berada di puncak lestari.
“Sebenarnya kami masih banyak perbaikan, belum bisa
dibandingkan seperti di Kebun Raya Bogor. Kami menggangap masih banyak
kekurangan, masih butuh dukungan dari berbagai pihak untuk mengengembangkan dan
memajukan Kebun Raya Balikpapan,” tutur Lani, pria kelahiran Balikpapan ini.[1] ( )
Foto-foto lokasi Kebun Raya Balikpapan Kalimantan Timur hasil karya Jongfajar Kelana Maret 2018.
Foto-foto lokasi Kebun Raya Balikpapan Kalimantan Timur hasil karya Jongfajar Kelana Maret 2018.
[1] Koran Tribunkaltim, “Kebun Raya Balikpapan
sebagai Penyelamat Tanaman Langka,” terbit pada Senin 12 Maret 2018 di halaman
6, rubrik Tribun Balikpapan.
Komentar
Posting Komentar