Dua Kata Sakti
Jongfajar Klub, memiliki makna pengertian sebuah gerombolan orang-orang yang berjiwa muda pembawa perubahan, dari kegelapan menuju terang benderang, pemberi kehidupan. Orang yang di dalam ini mempunyai jiwa anti Feodal, Egaliter dan Mandiri.
Penyebutan Jongfajar Klub diambil dari dua suku kata Jong dan Fajar. Dua kata sakti inilah yang jadi inspirasi ruh pergerakan ini. Jong sendiri itu sebuah istilah berjiwa muda, namun secara bahasa Jong itu resapan dari kata Young, kaum muda, di tahun 1928 saat masih berada dicengkraman jaman kolonial Belanda para aktivis pergerakan pernah memakainya. Sedangkan Fajar sendiri adalah sinar surya penerang yang menyehatkan, namun dapat pula mengartikannya sebagai forum pemuda pembelajar.
Kata Jongers identik sekali dengan ciri khas Jongfajar Klub. Karena kata Jongers sendiri adalah untuk sebutan para gerombolan di Jongfajar Klub. Sementara untuk panggilan akrab yang jadi populer adalah kata Jong. Kalau presiden pertama Republik Indonesia Soekarno dahulu sering menyapa orang dengan kata Bung maka berbeda dengan para Jongers Jongfajar Klub, memilih penyebutan kata Jong.
Sapaan Jong termasuk panggilan akrab yang egaliter. Tidak melihat status sosial, profesi, hal-hal yang berkaitan stratifikasi sosial tak berlaku dalam Jongfajar Klub, tetap menganggap setara tanpa harus ada yang menjadi peran sebagai raja dan hamba sahaya. Percaya bahwa semua makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dilahirkan egaliter, hanya yang pembeda adalah iman dan takwa.
Penyebutan Jongfajar Klub diambil dari dua suku kata Jong dan Fajar. Dua kata sakti inilah yang jadi inspirasi ruh pergerakan ini. Jong sendiri itu sebuah istilah berjiwa muda, namun secara bahasa Jong itu resapan dari kata Young, kaum muda, di tahun 1928 saat masih berada dicengkraman jaman kolonial Belanda para aktivis pergerakan pernah memakainya. Sedangkan Fajar sendiri adalah sinar surya penerang yang menyehatkan, namun dapat pula mengartikannya sebagai forum pemuda pembelajar.
Kata Jongers identik sekali dengan ciri khas Jongfajar Klub. Karena kata Jongers sendiri adalah untuk sebutan para gerombolan di Jongfajar Klub. Sementara untuk panggilan akrab yang jadi populer adalah kata Jong. Kalau presiden pertama Republik Indonesia Soekarno dahulu sering menyapa orang dengan kata Bung maka berbeda dengan para Jongers Jongfajar Klub, memilih penyebutan kata Jong.
Sapaan Jong termasuk panggilan akrab yang egaliter. Tidak melihat status sosial, profesi, hal-hal yang berkaitan stratifikasi sosial tak berlaku dalam Jongfajar Klub, tetap menganggap setara tanpa harus ada yang menjadi peran sebagai raja dan hamba sahaya. Percaya bahwa semua makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dilahirkan egaliter, hanya yang pembeda adalah iman dan takwa.
Komentar
Posting Komentar