Langsung ke konten utama

PEMIMPIN !

Salam damai, kali ini blog jongfajar.blogspot.com, mengabarkan kegiatan kajian soal Pemimpin. Kegiatan dilangsungkan di pondok Damai Jalan Beringin Kelurahan Tuladenggi, Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo.

Kali ini sabahat-sahabat generasi damai yang turut serta bergabung dalam kajian berasal dari latar belakang berbeda. Ada yang dari kawasan Indonesia Timur juga dari Barat dengan ragam jenis
aktivitas ada yang masih mahasiswa, jurnalis, dokter, dan guru.

Para sahabat yang hadir itu adalah Ismail Karim, Syahrin Biahingo, Gito Rolis Dali, Delan Niode, Wawan Hasanani, Minarti Sunarti Monoarfa, Reli Hasanani, Ibrahim Taurat, Pipit Rahim, Ice, Ibrahim Taurat, Lusiana Salam, Icil, Alvin Batalipu, Dedi Nonok Igirisa juga Budi Susilo.


Kesempatan minggu ini, Kamis (13/9/2012), koordinator penyampai materi adalah pria kelahiran Bolaangmongondow Selatan provinsi Sulawesi Utara, bernama Gito Rolis Dali. Ia menyampaikan apa itu pemimpin dan bagaimana ciri khas seorang pemimpin secara umum. Kajian ini dipandu langsung oleh moderator pria asal Desa Monano Gorontalo Utara, Pipit Rahim.

Sebelum masuk inti penyampaian materi, acara dibuka dengan permainan yang bernuansa santai tetapi penuh manfaat.  Permainan ini adalah Membeli Sesuatu. Jadi para peserta kajian telah dimodali uang palsu sebesar Rp 1 juta. Modal uang ini peserta dapat membeli berbagai tema-tema yang sudah ditentukan. Di antaranya tema tentang Pulau Bali, Binatang Kambing, Laptop, Hubungan Damai dengan Lain Jenis, Sepeda Motor dan  lain-lain sebagainya.

Mereka yang dapat membeli tema-tema tersebut dengan uang palsu dapat menceritakan langsung pengalaman yang dialami dirinya atau cerita dari oang lain. Dari kegiatan inilah dicapai sebuah tujuan yang bermanfaat, masing-masing sabahat kajian dapat bertukar pengalaman dan informasi yang penting, yang belum tentu orang alami.

Usai permainan Membeli Sesuatu langsung dilanjutkan dengan penyampaian materi kajian bertajuk Pemimpin. Bagi Gito, sang pemberi materi menegaskan, pemimpin harus bermodalkan tulus ikhlas dalam melakukan perubahan. Selalu berprinsip pada gerakan tuk kebaikan.

Misalnya ia mencontohkan, dalam buku sunzi, berjudul Art of War bahwa kualitas pemimpin dari seorang panglima perang, itu harus mengacu pada kualitas kebijaksanaan. 

Ia menguraikan pemimpin itu memiliki sifat dapat dipercaya (reliable  and integrity), kemurahan hati, keberanian, dan disiplin.

Pria berambut keriting ini menambahkan, seorang pemimpin juga harus memiliki kekuatan lahiriah dan rokhaniah. Ini diperlukan agar pemimpin itu dapat bekerja keras dan banyak berfikir dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi, juga harus dapat menguasai perasaannya dan tidak mudah marah dan putus asa.

Dan tidak lupa juga, kata Gito, seorang pemimpin harus dapat mengadakan hubungan yang manusiawi dengan bawahannya dan orang-orang lain, supaya mudah mendapatkan bantuan dalam setiap kesulitan yang dihadapinya.

Menanggapi hal itu, Syahrin Biahingo menambahkan, pemimpin itu ada di semua orang. Sebab tiap masing-masing pribadi itu pemimpin, maksudnya memimpin dirinya sendiri agar tetap pada jalan yang lurus dan benar.

Tapi tidak lupa juga, tambah Delan Niode, pemimpin itu harus banyak belajar. Memang manusia itu tidak terlepas dari kesalahan. Karena itu, kesalahan dapat jadi pelajaran penting supaya tidak lagi mengulangi. Pemimpin yang banyak belajar dan terus belajar akan memiliki modal ilmu yang mumpuni. 

Demikian cerita singkat kajian dari jongfajarklub.blogspot.com Sampai bertemu minggu depan dengan tema-tema beda dan menarik dengan gaya yang lebih damai, gaul, dan enjoy serta tetap pada garis perjuangan gerakan tuk kebaikan. (jfk)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAYJEN TNI SONHADJI INGIN MENGAJAR

Menekuni Profesi Dosen Lemhanas Pagi yang cerah, menjadi tanda pembuka sejarah baru bagi Kodam VI Mulawarman. Markas Kodam yang berada di bilangan Jalan Jenderal Sudirman Kota Balikpapan ini kedatangan sosok pria gagah yang digadang-gadangkan menjadi Panglima Kodam Mulawarman yang bakal menggantikan Mayjen TNI Sonhadji.   Menyambut kedatangan calon Pangdam tersebut, sejumlah prajurit dan pegawai negeri sipil di lingkungan Kodam Mulawarman menyelenggarakan seremonial barisan pedang pora dengan iringan musikalitas marching band persembahan Yonzipur 17 Ananta Dharma, Selasa 20 Maret 2018. Calon pangdam yang tiba dimaksud ialah Mayjen TNI S ubiyanto, datang bersama istri ke Kota Balikpapan. Sebelum tiba di Makodam Mulawarman, keduanya telah melakukan ritual tepung tawar di Bandara Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Balikpapan sebagai makna telah menjadi bagian dari masyarakat Kalimantan Timur.   Dipayungi awan cerah dengan berbalutkan sinar fajar, keramaian di pelatar

WIRAUSAHA MUDA INDONESIA MASIH RENDAH

Wirausaha Muda Indonesia  Masih Rendah FOTO: Pedagang Pasar Taman Kesatuan Bangsa Manado_budisusilo JUMLAH pengusaha muda di Indonesia hanya 0,18 persen dari total penduduk di Tanah Air. Angka itu masih jauh jika dibandingkan dengan Malaysia yang jumlahnya 16 persen dari total populasi penduduk di negeri jiran tersebut. TAK berbeda jauh di Sulawesi Utara (Sulut). Hanya segelintir orang muda yang berani mengadu nasib di sektor usaha. Paramitha Paat misalnya. Setelah selesai kuliah, dia memilih jalankan usaha sendiri. Keputusan tersebut dilakukannya karena dia mengaku tidak suka dengan pekerjaan terikat. "Oleh karena itu, ketika ada teman yang mengajak joint partner saya langsung setuju," ujarnya, Kamis (23/2). Mitha --panggilan akrabnya-- mengatakan, ada keuntungan dan kerugian dalam membuka usaha, namun yang pasti kalau usaha rugi ditanggung sendiri, begitu pula jika untung dinikmati  sendiri. Yang pasti membuka usaha, banyak pelajaran diperolehnya, tidak didapatkan ketika d

DEMI PENGUNGSI NURLELA RELA PUNGUT SAMPAH

Demi Pengungsi Nurlela Rela Pungut Sampah Menjelang sore, cuaca bersahabat. Belasan muda-mudi berkumpul di Kelurahan Danowudu Lingkungan Satu. Remaja yang tergabung dalam Jongfajarklub memanfaatkan waktu ini untuk melaksanakan program Go Green penukaran sampah plastik menjadi uang, untuk serangkaian kegiatan sosial satu di antaranya pengungsi, Sabtu (8/10/2011). Seorang aktivis Jongfajar, Diki Rustam, menuturkan, kegiatan Go Green mengumpulkan sampah-sampah plastik bekas gelas dan botol plastik air mineral. "Kami pungut demi lingkungan bersih," ujarnya kepada Tribun Manado. Teknis kegiatan Go Green yang dilakukan Jongfajar mengumpulkan sampah-sampah di Kota Bitung dan ditampung di Girian Bawah. Sampah dibawa oleh para relawan jongers dari tempat-tempat wilayah rawan sampah. Sudah terkumpul banyak ditukarkan ke bank sampah menjadi uang. "Buat tambahan pembiayaan program pemberantasan buta aksara di masyarakat secara gratis yang kami akan lakukan di warga peng