Langsung ke konten utama

KESETARAAN GENDER

Salam damai sehat sentosa, kembali lagi berjumpa dalam blog jongfajar.blogspot.com Sebagai rutinitas mingguan, seperti biasa Pondok Damai Jalan Beringin Keluarahan Tuladenggi Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo menggelar kajian mingguan.

Dalam kesempatannya, Kamis 20 September 2012, beberapa para sahabat-sahabat pecinta damai turut menyempatkan diri untuk hadir dalam kajian Pondok Damai. 

Mereka itu adalah, Nunung Idek, Fauzan Azim, Syahrin Biahingo, Delan Niode, Ibrahim Taurat, Stifandi Munaisehe, Reli Hasanani, Dedi Nono Igirisa, Lusiana Salam, Silfana Lawani, dan Pipit Rahim.


Berikut kesimpulan rangkuman dari blog www.jongfajar.blogspot.com, mengenai tema kajian tentang Kesetaraan Gender. Tema ini diangkat dan dirasakan masih perlu untuk diketahui para sahabat-sahabat di Pondok Damai. 

Memperbincangkan tema tersebut dengan saling bertukar informasi, pengalaman dan gagasan adalah tujuan kajian minggu ini.  

Penyampaian materi kajian dibawakan langsung oleh Delan Niode dengan di dampingi pengarah diskusi, Stifandi Munaisehe pria asal Bolaangmongondow Sulawesi Utara. 

Berbalutkan busana merah kerudung, Delan dengan percaya dirinya memberikan informasi mengenai Kesetaraan Gender kepada para sahabat-sahabat kajian.  

Bermodalkan satu laptop, Delan membeberkan mengenai isu Kesetaraan Gender. Topik yang ia angkat, ia saring dari berbagai sumber yang terpercaya, seperti bahan buku bacaan dan browsing internet.

Tidak saja hanya mengenai info yang pro terhadap perjuangan persamaan gender, tetapi Delan juga mengungkapkan beberapa wacana dan ide yang kontra terhadap persamaan gender. Ini dilakukan supaya ada keberimbangan dua kutub yang berbeda, sehingga sahabat-sahabat kajian mendapatkan pengetahuan yang meluas.

Bagi Delan, sebagai seorang perempuan rupanya mengenai topik persamaan gender itu sesuatu hal yang penting, untuk disebarluaskan ke masyarakat. 

Ia menjelaskan, gembar-gembor persamaan hak telah lama didengungkan di Indonesia. Terdapat pro dan kontra mengenai persamaan gender antara pria dan wanita. 

“Di rancangan Undang-undangnya saja terjadi debat panjang. Mereka ada yang setuju juga, ada yang tidak,” tuturnya.

Secara jenis kelamin, perempuan dan lelaki itu berbeda, tetapi eksistensi dalam berkarya antara peremuan dan lelaki sudah tidak ada lagi jurang pemisah. 

“Kesan selama ini perempuan itu harus wajib di rumah. Hanya urus anak, memasak dan hubungan di kasur,” ungkapnya.

Apakah benar demikian ? tanya Delan. Melihat perkembangan terkini rupanya hal itu tidak lagi banyak dilakukan perempuan terkini, sebab sudah banyak wanita yang terpanggil berkarir demi kebaikan semua keluarga, anak, suami dan dunia pekerjaan di luar. 

“Jangan sampai pula pekerjaan rumah walau ada kesibukan di luar,” tutur mahasiswi jurusan komunikasi Universitas Negeri Gorontalo ini.

Senada hal itu, Syahirn Biahingo, menambahkan, adanya persamaan gender lantas akan membuat rumah tangga akan pecah, tidak harmonis membangun keluarga. Baginya, solusi terpenting itu adalah komunikasi, adanya saling pengertian dan satu pemahaman dalan menjalankan keluarga. 

“Urusan rumah tangga dan karir bisa dilakukan bersama-sama antara suami dan istri. Fakta ini sudah banyak orang melakukan,” tegas perempuan yang kini tinggal di Siendeng Kota Gorontalo ini.

Berbeda dengan Fauzan Azim, persamaan gender itu sebenarnya tidak perlu dibesar-besarkan. Menurutnya, apakah adanya persamaan gender itu akan memberikan manfaat. Apa perlu dalam peran berumah tangga juga ada kesamaan ? bukannya satu sama lain pria dan wanita itu ada fitrahnya masing-masing. 

“Kadang sampai ada yang lupa, suami dan istri sama-sama sibuk, berperan di luar rumah berkarir, tetapi kehidupan anak-anaknya terbengkalai, tidak terurus baik akhirnya kehidupan anak-anaknya hancur tidak punya masa depan yang cerah,” kata Fauzan yang kini tinggal di Marisa Kabupaten Pohuwato.

Melihat hal itu, Silfana Lawani menanggapi. Sebenarnya bukan bermaksud untuk menggembar-gemborkan isu mengenai kesetaraan gender. 

Tetapi lebih ditujukan untuk memberikan semangat, motivasi dan percaya diri bagi para perempuan-peremuan Indonesia untuk juga turut berperan dalam pergerakkan, berkreasi, dan inovasi dalam segala hal. 

Supaya mampu berikan yang terbaik bagi semua. “Kalau memang tujuan untuk niat baik saya rasa tidak masalah lah,” tegas perempuan mungil ini.

Sebagai tambahan, mengenai peran pria dan wanita, blog www.jongfajar.blogspot.com mencoba menyadur dari seorang pahlawan revolusi, Soekarno yang pernah berkata bahwa 

“Laki-laki dan perempuan adalah seperti  dua sayap dari seekor burung. Jika sayap keduanya sama kuatnya, maka terbanglah burunbg itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya. Jika patah satu dari pada du asayap itu maka tak dapatlah terbang itu sama sekali.”

Demikianlah cerita singkat yang disampaikan blog www.jongfajar.blogspot.com, Insyaallah sampai bertemu di minggu depan dengan cerita-cerita topik menarik. 

Semoga apa yang telah dilakukan, mampu sebagai media bahan renungan kita semua dalam mencapai sesuatu kebaikan bersama. Akhir kata diucapkan salam Grak Tuk Kebaikan, damai selalu untuk Indonesia tercinta. (jfk)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAYJEN TNI SONHADJI INGIN MENGAJAR

Menekuni Profesi Dosen Lemhanas Pagi yang cerah, menjadi tanda pembuka sejarah baru bagi Kodam VI Mulawarman. Markas Kodam yang berada di bilangan Jalan Jenderal Sudirman Kota Balikpapan ini kedatangan sosok pria gagah yang digadang-gadangkan menjadi Panglima Kodam Mulawarman yang bakal menggantikan Mayjen TNI Sonhadji.   Menyambut kedatangan calon Pangdam tersebut, sejumlah prajurit dan pegawai negeri sipil di lingkungan Kodam Mulawarman menyelenggarakan seremonial barisan pedang pora dengan iringan musikalitas marching band persembahan Yonzipur 17 Ananta Dharma, Selasa 20 Maret 2018. Calon pangdam yang tiba dimaksud ialah Mayjen TNI S ubiyanto, datang bersama istri ke Kota Balikpapan. Sebelum tiba di Makodam Mulawarman, keduanya telah melakukan ritual tepung tawar di Bandara Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Balikpapan sebagai makna telah menjadi bagian dari masyarakat Kalimantan Timur.   Dipayungi awan cerah dengan berbalutkan sinar fajar, keramaian di pelatar

WIRAUSAHA MUDA INDONESIA MASIH RENDAH

Wirausaha Muda Indonesia  Masih Rendah FOTO: Pedagang Pasar Taman Kesatuan Bangsa Manado_budisusilo JUMLAH pengusaha muda di Indonesia hanya 0,18 persen dari total penduduk di Tanah Air. Angka itu masih jauh jika dibandingkan dengan Malaysia yang jumlahnya 16 persen dari total populasi penduduk di negeri jiran tersebut. TAK berbeda jauh di Sulawesi Utara (Sulut). Hanya segelintir orang muda yang berani mengadu nasib di sektor usaha. Paramitha Paat misalnya. Setelah selesai kuliah, dia memilih jalankan usaha sendiri. Keputusan tersebut dilakukannya karena dia mengaku tidak suka dengan pekerjaan terikat. "Oleh karena itu, ketika ada teman yang mengajak joint partner saya langsung setuju," ujarnya, Kamis (23/2). Mitha --panggilan akrabnya-- mengatakan, ada keuntungan dan kerugian dalam membuka usaha, namun yang pasti kalau usaha rugi ditanggung sendiri, begitu pula jika untung dinikmati  sendiri. Yang pasti membuka usaha, banyak pelajaran diperolehnya, tidak didapatkan ketika d

DEMI PENGUNGSI NURLELA RELA PUNGUT SAMPAH

Demi Pengungsi Nurlela Rela Pungut Sampah Menjelang sore, cuaca bersahabat. Belasan muda-mudi berkumpul di Kelurahan Danowudu Lingkungan Satu. Remaja yang tergabung dalam Jongfajarklub memanfaatkan waktu ini untuk melaksanakan program Go Green penukaran sampah plastik menjadi uang, untuk serangkaian kegiatan sosial satu di antaranya pengungsi, Sabtu (8/10/2011). Seorang aktivis Jongfajar, Diki Rustam, menuturkan, kegiatan Go Green mengumpulkan sampah-sampah plastik bekas gelas dan botol plastik air mineral. "Kami pungut demi lingkungan bersih," ujarnya kepada Tribun Manado. Teknis kegiatan Go Green yang dilakukan Jongfajar mengumpulkan sampah-sampah di Kota Bitung dan ditampung di Girian Bawah. Sampah dibawa oleh para relawan jongers dari tempat-tempat wilayah rawan sampah. Sudah terkumpul banyak ditukarkan ke bank sampah menjadi uang. "Buat tambahan pembiayaan program pemberantasan buta aksara di masyarakat secara gratis yang kami akan lakukan di warga peng