Hitung-hitungan prediksi nanti, pertandingan sepakbola tim nasional Indonesia melawan Kurdistan di Al-Nakbah International Tournament Palestina, masih sulit dibayangkan. Apakah Indonesia mampu mengalahkannya ? atau sebaliknya dikalahkan oleh tim lawan. Belum jelas untuk ditebak.
Kenapa bisa dikatakan belum jelas ?, sebab secara peringat prestasi sepak bola dunia versi FIFA, negara Kurdistan belum terbaca asam garamnya, karena belum terdaftar sebagai anggota resmi FIFA. Yakinlah Indonesia memenangi pertandingan dengan asumsinya, negara Kurdistan itu pasti tidak memperhatikan betul, apa yang namanya urusan dunia olahraga sepak bola, yang telah menjadi favorit warga seluruh dunia.
Namun rupanya, walau tidak ada catatan resmi dari FIFA, harapnya Indonesia jangan meremehkan tim dari timur tengah ini. Di pertandingan perdana kompetisi ini, Kurdistan mampu taklukan Mauritania dengan skor telak 3-1.
Apalagi negara ini bertetangga dengan negara Irak, sebuah negara kuat sepak bolanya di kancah Asia yang secara peringkat startifikasi FIFA berada di urutan 72, dan juga pernah merebut Piala Asia tahun 2007, meski kala itu, negeri ini masih hancur babak belur akibat perang diserang militer Amerika Serikat. Mungkin orang-orang Irak sudah tumbuh jiwa-jiwa petempur, makanya bertanding sepak bola di Piala Asia mampu merebutnya sebagai jawara, prestasi luar biasa disebuah negara yang berkecampuk perang.
Yang pasti, orang-orangnya, para pemainnya Kurdistan tentu tidak jauh berbeda dengan negara Irak, bisa dibilang serumpun. Mengutip dari Wikipedia, Kurdistan adalah wilayah otonomi luas di Irak utara. Wilayah ini merupakan sebagian dari tanah air orang beretnis Kurdi dan ber-ibu kota di Arbil. Karena itu, waspadalah Indonesia, jangan anggap remeh lawan, tetap konsentrasi dan rakyat Indonesia berdoa agar mampu menguasai lapangan supaya meraih juara. (jfk)
Komentar
Posting Komentar